Kamis, 26 Agustus 2010

Jual Ayam Kampung Murah

Selain lele saya juga punye peliharaan lain yaitu ayam kampung.... nah di kesempatan ini juga saya mau jual ayam kampung saya, so kalo ada yang tertarik silahkan sms ke no 085697345432 atau telp ke 0251-7521504 lokasi di ciomas, bogor.... thankz yaaa??

Minggu, 18 Juli 2010

Jual Bibit Lele Sangkuriang Murah

Heyyo..... buat kalian-kalian yang bingung mau usaha apa hari gini.... pembesaran lele sangkuriang juga lumayan looo (bisa di baca di postingan di analisis usaha).... buat kalian-kalian yang bingung mau mulai darimana bisnis ini bisa add fb saya & tanya jawab disana.... berikut link FB saya http://www.facebook.com/krismantoekahariyuwono

sebenernya sih gampang aja ga usah ikutin apa yang ada di postingan saya dan TIDAK SEMAHAL sesuai postingan sebelumnya, apalagi buat temen-temen yang udah mulai usaha ini sebelum saya.... mohon maaf lo atas postingan sebelumnya cuma buat formalitas aja itu) hehehehe....

Buat temen-temen semua bisa chat or wall to wall lewat FB saya, tapi kalo mau add kirim message yaa?? cukup kirim message "lele" (soalnya banyak yang add) maklum ganteng kali yaa?? (narsis dikit)

langsung aja deh kalo ada temen-temen yang mau beli bibit lele di saya saya bisa stock tapi dengan ukuran tertentu berikut ukurannya dan harganya :

4-6 = Rp. 180
5-7 = Rp. 200
6-7 = Rp. 230

untuk sementara itu ukuran yang tersedia... dijamin murah looo.... oiya harga ini NEGOITABLE.... jadi kalo ada yang mau pesan ukuran di atas atau pesan ukuran, bisa langsung menghubungi Nomer saya di 085697345432 Telp & sms pasti saya jawab.... posisi saya ada di Ciomas Bogor, Lokasi kolam di pasir Eurih.... Bogor...

ini contoh gambar ikannya

Monggo Di Baca dan di pesan ikannya :D

Analisis Usaha

Pembesaran lele Sangkuriang di bak plastik

1. Investasi
a. Sewa lahan 1 tahun @ Rp 1.000.000,- =Rp 1.000.000,-
b. Bak kayu lapis plastik 3 unit @ Rp 500.000,- =Rp 1.500.000,-
c. Drum plastik 5 buah @ Rp 150.000,- =Rp 750.000,-
Rp 3.250.000,-
2. Biaya Tetap
a. Penyusutan lahan Rp 1.000.000,-/1 thn =Rp 1.000.000,-
b. Penyusutan bak kayu lapis plastik =Rp 750.000,-
Rp 1.500.000,-/2 thn
c. Penyusutan drum plastik Rp 750.000,-/5 thn =Rp 150.000,-
Rp 1.900.000,-
3. Biaya Varibel
a. Pakan 4800 kg @ Rp 3700 =Rp 17.760.000,-
b. Benih ukuran 5-8 cm sebanyak =Rp 2.021.052,63
25.263 ekor @ Rp 80,-
c. Obat-obatan 6 unit @ Rp 50.000,- =Rp 300.000,-
d. Alat perikanan 2 paket @ Rp 100.000,- =Rp 200.000,-
e. Tenaga kerja tetap 12 OB @ Rp 250.000,- =Rp 3.000.000,-
f. Lain-lain 12 bln @ Rp 100.000,- =Rp 1.200.000,-
Rp 24.281.052,63
4. Total Biaya
Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 1.900.000,- + Rp 24.281.052,63
= Rp 26.181.052,63

5. Produksi lele konsumsi 4800 kg x Rp 6000/kg =Rp 28.800.000,-

6. Pendapatan
Produksi – (Biaya tetap + Biaya Variabel)
= Rp 28.800.000,- - ( Rp 1.900.000,- + Rp 24.281.052,63)
= Rp 2.418.947,37

7. Break Event Point (BEP)
Volume produksi = 4.396,84 kg
Harga produksi = Rp 5.496,05


Sebenernya ga semahal yang di tulisan ini looo... & juga sekarang lele harganya bagus bukan di X RP. 6000 malah bisa RP. 10.000-13.000 hehhe

Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan

Kegiatan budidaya lele Sangkuriang di tingkat pembudidaya sering dihadapkan pada permasalahan timbulnya penyakit atau kematian ikan. Pada kegiatan pembesaran, penyakit banyak ditimbulkan akibat buruknya penanganan kondisi lingkungan. Organisme predator yang biasanya menyerang antara lain ular dan belut. Sedangkan organisme pathogen yang sering menyerang adalah Ichthiophthirius sp., Trichodina sp., Monogenea sp. dan Dactylogyrus sp.
Penanggulangan hama insekta dapat dilakukan dengan pemberian insektisida yang direkomendasikan pada saat pengisian air sebelum benih ditanam. Sedangkan penanggulangan belut dapat dilakukan dengan pembersihan pematang kolam dan pemasangan plastik di sekeliling kolam.
Penanggulangan organisme pathogen dapat dilakukan dengan pengelolaan lingkungan budidaya yang baik dan pemberian pakan yang teratur dan mencukupi. Pengobatan dapat menggunakan obat-obatan yang direkomendasikan.
Pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan melakukan persiapan kolam dengan baik. Pada kegiatan budidaya dengan menggunakan kolam tanah, persiapan kolam meliputi pengeringan, pembalikan tanah, perapihan pematang, pengapuran, pemupukan, pengairan dan pengkondisian tumbuhnya plankton sebagai sumber pakan. Pada kegiatan budidaya dengan menggunakan bak tembok atau bak plastik, persiapan kolam meliputi pengeringan, disenfeksi (bila diperlukan), pengairan dan pengkondisian tumbuhnya plankton sebagai sumber pakan. Perbaikan kondisi air kolam dapat pula dilakukan dengan penambahan bahan probiotik.

Untuk menghindari terjadinya penularan penyakit, maka hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
• Pindahkan segera ikan yang memperlihatkan gejala sakit dan diobati secara terpisah. Ikan yang tampak telah parah sebaiknya dimusnahkan.
• Jangan membuang air bekas ikan sakit ke saluran air.
• Kolam yang telah terjangkit harus segera dikeringkan dan dilakukan pengapuran dengan dosis 1 kg/5 m2. Kapur (CaO) ditebarkan merata didasar kolam, kolam dibiarkan sampai tanah kolam retak-retak.
• Kurangi kepadatan ikan di kolam yang terserang penyakit.
• Alat tangkap dan wadah ikan harus dijaga agar tidak terkontaminasi penyakit. Sebelum dipakai lagi sebaiknya dicelup dulu dalam larutan Kalium Permanganat (PK) 20 ppm (1 gram dalam 50 liter air) atau larutan kaporit 0,5 ppm (0,5 gram dalam 1 m3 air).
• Setelah memegang ikan sakit cucilah tangan kita dengan larutan PK
• Bersihkan selalu dasar kolam dari lumpur dan sisa bahan organik
• Usahakan agar kolam selalu mendapatkan air segar atau air baru.
• Tingkatkan gizi makanan ikan dengan menambah vitamin untuk menambah daya tahan ikan.

Teknik Budidaya

Budidaya ikan lele Sangkuriang dapat dilakukan dalam bak plastik, bak tembok atau kolam tanah.
Dalam budidaya ikan lele di kolam yang perlu diperhatikan adalah pembuatan kolam, pembuatan pintu pemasukan dan pengeluaran air.

1. Konstruksi Kolam
Bentuk kolam yang ideal untuk pemeliharaan ikan lele adalah empat persegi panjang dengan ukuran 100-500 m2. Kedalaman kolam berkisar antara 1,0-1,5 m dengan kemiringan kolam dari pemasukan air ke pembuangan 0,5%. Pada bagian tengah dasar kolam dibuat parit (kamalir) yang memanjang dari pemasukan air ke pengeluaran air (monik). Parit dibuat selebar 30-50 cm dengan kedalaman 10-15 cm.

2. Pintu Pemasukan dan Pengeluaran Air
Sebaiknya pintu pemasukan dan pengeluaran air berukuran antara 15-20 cm. Pintu pengeluaran dapat berupa monik atau siphon. Monik terbuat dari semen atau tembok yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian kotak dan pipa pengeluaran. Pada bagian kotak dipasang papan penyekat terdiri dari dua lapis yang diantaranya diisi dengan tanah dan satu lapis saringan. Tinggi papan disesuaikan dengan tinggi air yang dikehendaki. Sedangkan pengeluaran air yang berupa siphon lebih sederhana, yaitu hanya terdiri dari pipa paralon yang terpasang didasar kolam dibawah pematang dengan bantuan pipa berbentuk “L” mencuat ke atas sesuai dengan ketinggian air kolam.
Saringan dapat dipasang pada pintu pemasukan dan pengeluaran agar ikan-ikan jangan ada yang lolos keluar /masuk.


Gambar Saluran air pembuangan sistem monik

3. Pelaksanaan Budidaya
Sebelum benih ikan lele ditebarkan di kolam pembesaran, yang perlu diperhatikan adalah tentang kesiapan kolam meliputi:

a. Persiapan kolam tanah (tradisional)
• Pengolahan dasar kolam yang terdiri dari pencangkulan atau pembajakan tanah dasar kolam dan meratakannya. Dinding kolam diperkeras dengan memukul-mukulnya dengan menggunakan balok kayu agar keras dan padat supaya tidak terjadi kebocoran. Pemopokan pematang untuk kolam tanah (menutupi bagian-bagian kolam yang bocor).
• Untuk tempat berlindung ikan (benih ikan lele) sekaligus mempermudah pemanenan maka dibuat parit/kamalir dan kubangan (bak untuk pemanenan).
• Memberikan kapur ke dalam kolam yang bertujuan untuk memberantas hama, penyakit dan memperbaiki kualitas tanah. Dosis yang dianjurkan adalah 20-200 gram/m2, tergantung pada keasaman kolam. Untuk kolam dengan pH rendah dapat diberikan kapur lebih banyak, juga sebaliknya apabila tanah sudah cukup baik, pemberian kapur dapat dilakukan sekedar untuk memberantas hama penyakit yang kemungkinan terdapat di kolam.
• Pemupukan dengan kotoran ternak ayam, berkisar antara 500-700 gram/m2; urea 15 gram/m2; SP3 10 gram/m2; NH4NO3 15 gram/m2.
• Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasang penyaring
• Kemudian dilakukan pengisian air kolam.
• Kolam dibiarkan selama ± 7 (tujuh) hari, guna memberi kesempatan tumbuhnya makanan alami.

b. Persiapan kolam tembok
Persiapan kolam tembok hampir sama dengan kolam tanah. Bedanya, pada kolam tembok tidak dilakukan pengolahan dasar kolam, perbaikan parit dan bak untuk panen, karena parit dan bak untuk panen biasanya sudah dibuat permanen.

c. Penebaran Benih
Sebelum benih ditebarkan sebaiknya benih disuci hamakan dulu dengan merendamnya didalam larutan KM5NO4 (Kalium permanganat) atau PK dengan dosis 35 gram/m2 selama 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg/l selama 5-10 menit.

Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari atau pada saat udara tidak panas. Sebelum ditebarkan ke kolam, benih diaklimatisasi dulu (perlakuan penyesuaian suhu) dengan cara memasukan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam wadah pengangkut benih. Benih yang sudah teraklimatisasi akan dengan sendirinya keluar dari kantong (wadah) angkut benih menuju lingkungan yang baru yaitu kolam. Hal ini berarti bahwa perlakuan tersebut dilaksanakan diatas permukaan air kolam dimana wadah (kantong) benih mengapung diatas air. Jumlah benih yang ditebar 35-50 ekor/m2 yang berukuran 5-8 cm.

d. Pemberian Pakan
Selain makanan alami, untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele perlu pemberian makanan tambahan berupa pellet. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Pemberian pakan frekuensinya 3-4 kali setiap hari. Sedangkan komposisi makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pellet.

e. Pemanenan
Ikan lele Sangkuriang akan mencapai ukuran konsumsi setelah dibesarkan selama 130 hari, dengan bobot antara 200 – 250 gram per ekor dengan panjang 15 – 20 cm. Pemanenan dilakukan dengan cara menyurutkan air kolam. Ikan lele akan berkumpul di kamalir dan kubangan, sehingga mudah ditangkap dengan menggunakan waring atau lambit. Cara lain penangkapan yaitu dengan menggunakan pipa ruas bambu atau pipa paralon/bambu diletakkan didasar kolam, pada waktu air kolam disurutkan, ikan lele akan masuk kedalam ruas bambu/paralon, maka dengan mudah ikan dapat ditangkap atau diangkat. Ikan lele hasil tangkapan dikumpulkan pada wadah berupa ayakan/happa yang dipasang di kolam yang airnya terus mengalir untuk diistirahatkan sebelum ikan-ikan tersebut diangkut untuk dipasarkan.
Pengangkutan ikan lele dapat dilakukan dengan menggunakan karamba, pikulan ikan atau jerigen plastik yang diperluas lubang permukaannya dan dengan jumlah air yang sedikit.

Proses produksi pada kegiatan pembesaran disajikan pada Tabel 1.


Tabel 1. Proses pembesaran lele Sangkuriang di bak tembok.

Pemilihan Lokasi

Budidaya lele Sangkuriang dapat dilakukan di areal dengan ketinggian 1 m – 800 m dpl. Persyaratan lokasi, baik kualitas tanah maupun air tidak terlalu spesifik, artinya dengan penggunaan teknologi yang memadai terutama pengaturan suhu air budidaya masih tetap dapat dilakukan pada lahan yang memiliki ketinggian diatas >800 m dpl. Namun bila budidaya dikembangkan dalam skala massal harus tetap memperhatikan tata ruang dan lingkungan sosial sekitarnya artinya kawasan budidaya yang dikembangkan sejalan dengan kebijakan yang dilakukan Pemda setempat.

Budidaya lele, baik kegiatan pembenihan maupun pembesaran dapat dilakukan di kolam tanah, bak tembok atau bak plastik. Budidaya di bak tembok dan bak plastik dapat memanfaatkan lahan pekarangan ataupun lahan marjinal lainnya.



Sumber air dapat menggunakan aliran irigasi, air sumur (air permukaan atau sumur dalam), ataupun air hujan yang sudah dikondisikan terlebih dulu. Parameter kualitas air yang baik untuk pemeliharaan ikan lele sangkuriang adalah sebagai berikut:

a. Suhu air yang ideal untuk pertumbuhan ikan lele berkisar antara 22-32oC. Suhu air akan mempengaruhi laju pertumbuhan, laju metabolisme ikan dan napsu makan ikan serta kelarutan oksigen dalam air.
b. pH air yang ideal berkisar antara 6-9.
c. Oksigen terlarut di dalam air harus > 1 mg/l.

Riwayat

Berdasarkan keunggulan lele dumbo hasil perbaikan mutu dan sediaan induk yang ada di BBAT Sukabumi, maka lele dumbo tersebut layak untuk dijadikan induk dasar yaitu induk yang dilepas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan dan telah dilakukan diseminasi kepada instansi/pembudidaya yang memerlukan. Induk lele dumbo hasil perbaikan ini, diberi nama “Lele Sangkuriang”. Induk lele Sangkuriang merupakan hasil perbaikan genetik melalui cara silang balik antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan generasi keenam (F6). Induk betina F2 merupakan koleksi yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi yang berasal dari keturunan kedua lele dumbo yang diintroduksi ke Indonesia tahun 1985. Sedangkan induk jantan F6 merupakan sediaan induk yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi. Induk dasar yang didiseminasikan dihasilkan dari silang balik tahap kedua antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan hasil silang balik tahap pertama (F2-6).